Pangkalpinang, 18 September 2025 — Lazismu Daerah Bangka Belitung menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk pertama kalinya di wilayah Bangka Belitung. Acara ini menjadi tonggak sejarah penting dalam upaya digitalisasi dan transparansi pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah di lingkungan Lazismu se-Sumatera.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Badan Pengurus Lazismu Kepulauan Bangka Belitung Ustadz Heru Kurniawan, S.T., yang menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya pelatihan ini. Beliau mengutip Surat Ash-Shaff, yang dikenal sebagai barisan yang teratur, kokoh, dan saling menguatkan. Begitulah semestinya sebuah organisasi berjalan, bagaikan suatu barisan shaff yang lurus dan rapi. Beliau menegaskan surat ini sebagai pengingat pentingnya konsistensi antara ucapan dan perbuatan dalam dakwah dan pengelolaan amanah umat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Pusat atas kepercayaannya kepada Lazismu Kep. Babel untuk menjadi tuan rumah pelatihan SIM ini. Terima kasih juga kepada DPS, BP, tim eksekutif, dan para relawan atas kerja kerasnya menyukseskan acara ini. Semoga kegiatan ini dapat mendorong optimalisasi penghimpunan dana, khususnya melalui infaq dan zakat dari sekolah-sekolah Muhammadiyah serta PCM, agar Lazismu dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat dan persyarikatan,” ujar Ustadz Heru.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Inovasi Bapak Edi Suryanto., menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek ini merupakan pelatihan keempat secara luring yang diselenggarakan setelah Kalimantan Barat, dan telah dilakukan dua kali sebelumnya secara daring.
“Dengan adanya SIM, proses perencanaan RAPB, penghimpunan, penyaluran, hingga pelaporan keuangan akan menjadi lebih akuntabilitas dan transparan. Ini akan memudahkan pengawasan dan audit, baik oleh KAP maupun audit syariah yang lebih detail. Kami menargetkan seluruh laporan keuangan tahun 2025 di wilayah-wilayah sudah berbasis SIM,” jelasnya.
Ayahanda Warsongko, tokoh Muhammadiyah yang turut hadir, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelatihan ini. Ia mengungkapkan bahwa menjadi Amil adalah pekerjaan yang mulia dan disebutkan langsung dalam Al-Qur’an.
“Kita harus bersyukur atas amanah ini. Jadikan pekerjaan sebagai Amil ini sebagai ladang amal dan kebahagiaan. Saya sangat berterima kasih kepada Lazismu Pusat atas penyelenggaraan pelatihan ini. Ini sangat bermanfaat untuk penguatan kapasitas amil di daerah,” ujarnya.
Penutup acara pembukaan disampaikan oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Bapak Ahmad Imam Mujadi Rais, M.IR., yang kembali menekankan pentingnya ayat yang dikutip dari Surat Ash-Shaff sebagai panduan gerak Lazismu.
“Ayat itu harus menjadi cermin bagi kita semua. Jangan hanya berkata, tapi harus juga bergerak dan tertib dalam administrasi. Salah satu indikator keteraturan adalah tersusunnya RAPB dengan baik. Laporan keuangan yang rapi bukan hanya kebutuhan internal, tapi juga amanah publik. Kami sangat mengapresiasi Lazismu Bangka Belitung yang telah bersedia menjadi tuan rumah pelatihan SIM pertama se-Sumatera,” tegas beliau.
Dengan semangat kolaboratif dan komitmen tinggi terhadap akuntabilitas, pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas SDM Lazismu daerah dan memperkuat kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana umat.