Lazismu Bangka Belitung berkunjung ke Kantor Layanan Lazismu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (KLL Umsida) guna melakukan silaturahmi dan benchmarking di ruang rapat GKB 1 Umsida, Rabu (14/08/2024).

Lima anggota Lazismu Babel tersebut disambut hangat oleh pihak Lazismu Umsida dan juga perwakilan Pimpinan Wilayah Lazismu Jawa Timur. Mereka belajar lebih detail tentang jalannya program-program yang ada di(KLL) Umsida.

Program-program tersebut dijelaskan oleh manajer KLL Umsida yakni Dr Kumara Aji Kusuma SFilI CIFP. Misalnya tentang Pengumpulan dana Lazismu yang dihimpun dari berbagai sumber, seperti pemotongan zakat gaji dosen dan karyawan yang diakumulasikan ke KLL Umsida melalui Surat Keputusan (SK) rektor.

“Dari himpunan dana tersebut kami gunakan untuk berbagai program lainnya seperti Beasiswa sang surya untuk membantu para mahasiswa yang memiliki kendala ekonomi untuk melanjutkan kuliah,” ujar dosen prodi Manajemen tersebut.

Selain itu, paparnya, beasiswa Sang Surya merupakan amanah rektor umsida yakni Dr Hidayatullah MSi yang berpesan bahwa tidak boleh ada mahasiswa Umsida yang putus kuliah hanya karena persoalan finansial.

Lazismu Umsida Menampung berbagai macam limbah yang nantinya akan dimanfaatkan kembali. Misalnya botol plastik, kardus bekas, bongkaran bangunan, kayu, besi, dan lain sebagainya.

Program menarik KLL Umsida

Melihat berbagai inovasi tersebut, pihak Lazismu Babel tertarik dengan dua program yang telah dilaksanakan oleh KLL Umsida, yaitu pemberian beasiswa kepada para mahasiswa dan juga pengolahan sampah yang tak hanya berdampak pada lingkungan tapi juga memiliki nilai ekonomi.

“Kunjungan kami ke Lazismu Jatim memang karena kemajuan dan program-programnya. Di sini ternyata ada alurnya, dari Lazismu Pimpinan Wilayah menuju ke kampus-kampus, sedangkan kami baru satu yang seperti itu,” ujar Rifki Hanif selaku ketua Lazismu Bangka Belitung.

Oleh karena itu, paparnya, kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui tata kelola yang diterapkan di KLL di Jawa Timur dan pengelolaan di lembaga di bawahnya.

Salah satu program yang dimiliki oleh KLL Umsida, yaitu beasiswa sang surya menarik perhatian mereka untuk segera diterapkan di Bangka Belitung.

Lalu, sumber pendanaan di KLL Umsida juga mendapat tanggapan baik dari mereka.

“Sistem pendanaan dari para pengurus persyarikatan tadi juga luar biasa. Potongan gaji para pengurus sangat berpengaruh dalam kemajuan Lazismu dan perguruan tinggi, manfaatnya juga sangat besar,” tuturnya.

Nantinya, ia berencana untuk mengangkut ide tersebut ke Bangka Belitung untuk disosialisasikan ke rektor, dosen, dan tendik. Hanif menerangkan bahwa program beasiswa ini bisa menjadi pertimbangan utama yang akan dibahas terlebih dahulu setelah kunjungan ni.

Terkait program KLL lainnya, yaitu sedekah sampah, di Bangka Belitung sudah menerapkan program itu, tapi hanya sebatas sampah botol plastik saja.

“Di Jatim sudah luar biasa ya karena sampai bisa menampung limbah bongkaran bangunan juga. Sedangkan di sana pembangunan belum sebesar di wilayah sini,” ujarnya.

[Romadhona S./www.umsida.ac.id]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *