Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) menggelar acara Masa Ta’aruf Kampus (MATAKA) dan Baitul Arkom Mahasiswa (BAM) Tahun 2024. Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 500 mahasiswa baru, Kamis 5 September 2024.

Bertempat di Auditorium Sofyan Tsauri, para mahasiswa baru mendapatkan Pendidikan nilai-nilai dasar Unmuh Babel. Dalam kesempatan yang sama Dosen sekaligus Ketua badan pengurus Lazismu Bangka Belitung, Rifki Hanif Setiawan menjadi salah satu pemateri dengan mensosialisasikan tentang kebermanfaatan zakat, infak dan sedekah.

Merupakan bagian dari upaya Unmuh Babel untuk memperkenalkan nilai-nilai sosial dan keagamaan yang mendalam kepada mahasiswa baru, serta menanamkan pemahaman tentang zakat sebagai salah satu rukun Islam. Sosialisasi ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip zakat dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi secara positif terhadap masyarakat.

Rifki Hanif Setiawan mengatakan bahwa, “Sosialisasi zakat ini adalah langkah penting untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang tidak hanya berguna dalam konteks akademik tetapi juga dalam pengamalan nilai-nilai sosial. Zakat, Infak dan Sedekah adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial yang harus kita laksanakan sebagai bagian dari ajaran Islam,” Ucap Hanif.

Acara sosialisasi ini juga mencakup sesi tanya jawab, di mana mahasiswa dapat bertanya langsung dan berbagi pengetahuan mengenai zakat dan kegiatan sosial lainnya. Antusiasme mahasiswa terlihat jelas, dengan banyak yang mengungkapkan apresiasi dan mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana mereka dapat lebih aktif dalam kegiatan amal khususnya dilingkungan Kampus.

“Penting bagi kita untuk memahami zakat, infak dan sedekah tidak hanya sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai instrumen untuk mencapai kesejahteraan sosial. Melalui acara ini, kami berharap mahasiswa bisa memahami peran mereka dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan ikut berkontribusi dengan cara yang benar,” ujar Hanif.

Rifki Hanif Setiawan berharap melalui sosialisasi ini, mahasiswa baru tidak hanya akan lebih paham tentang zakat, infak dan sedekah tetapi juga termotivasi untuk terlibat aktif dalam program-program sosial dan kemanusiaan sebagai relawan. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi individu yang sukses secara akademis tetapi juga menjadi masyarakat yang peduli dan berkontribusi. (Co)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *